🔊 media online postkotamakassarnews.com, media sipakatau, media sipakainga', "pada idi pada elo, sipatuo sipatokkong           🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online postkotamakassarnews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online postkotamakassarnews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan media postkotamakassarnews.com, menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

"Kubilang memangja asli tawwa puang"

PARONDA (parodi obrolan daerah)

Puang : Akhirnya terang bederangmi tawwa tetta.

Tetta : Apa ini terang bederang puang, na kurasa-rasa tidak adaji yang mati lampu.

Puang : Ka bukan urusan mati lampu ini Maksukku tetta.

Tetta : Apaji padeng puang, ka bilangki terang bederang. Biasanya urusan lampuji kalau begitu puang.

Puang : Ka urusan ijazah ini tetta.

Tetta : Apa tosseng urusanna, antara ijazah dengan terang bederang puang.

Puang : Jadi Maksukku begini tetta, itu urusan ijazana mantan presidenta yang dibilang palsu, ternyata asliji tawwa. Kubilang memangja saya toh tetta.

Tetta : Oooo jadi Itumi yang dimaksud terang bederang puang.

Puang : Ah Itumi maksukku tetta. 

Tetta : Pasti penjelasannya polisia ini didengar puang.

Puang : Tantumi iya tetta, masa penjelasan pabbalu ce'la mau kudengar tetta.

Tetta : iiiii jangan salah puang, satu-satunya penjual yang paling jujur dimuka bumi ini hanya pabbalu ce'la.  Cobami tanya bilang apa dijual, pasti nabilang ce'la, dan tidak pernah bilang te'ne atau kacci atau pai'. Pasti ce'la, sesuai nama dan rasa jualannya.

Puang : Ba Cocokmi iya, Mada pabbalu ce'la baru mau bilang taipa. Lebih parah tetta.

Tetta : Nah itu dia puang, kalau saya lebih kupercayai pabbalu ce'layya, dari pada penjelasan tentang ijazana mantan presidenga.

Puang : Tapi penjelasan resmi tawwa ini tetta.

Tetta : Biarkan tommi resmi, tapi kan mau-mauku, mau percaya atau tidak.Hakku puang. 

Puang : Ba coco'mi, masa mauki dipassa percaya. 

Tetta : Tidakji itu iya puang, ka apa yang nasampaikan polisia itu benar tonji iya puang.

Puang : Itu kubilangja benarmi.

Tetta : Ba, benar iya kalau polisia bilang itu ijazayya asli. Ka kertas sama tintanya, pastimi asli, masa ada kertas sama tinta palsu.

Puang : Jadi kenapa padeng na ribu-ribu' orang bilang palsu.

Tetta : Ah Itumi juga salahna beritayya, ka kalau menurutku puang, yang harus dipastikan, bukan asli atau palsu, tapi legal atau ilegal, sah atau tidak gelarnya. Ituuuuu yang cocok.

Puang : Apa memangka bedanya tetta, antara asli atau palsu dengan sah atau tidak.

Tetta : Ooooooo jelas sekali bedanya puang. Kalau gelar sarjana dibahas puang, bukan persoalan ijazah asli atau bukan, tapi soal sah atau tidaknya gelar itu. 

Puang : Kenapa begitu tetta.

Tetta : Jelas sekaliji puang, bilang ijazah itu bukan penentu gelar sarjananya orang, tapi yudisium di Universitas.

Puang : Begitukah.

Tettq : Begini puang, banyak orang punya gelar sarjana yang sah, tapi tidak punya ijazah, karena banyak hal. Bisa jadi tidak na ambilki ijazana karena sesuatu dan lain hal, bisa jadi karena hilang, terbakar, atau apalah, tapi gelar sarjananya legal dan sah, karena sudah di yudisium di Universitas dan ada registrasinya di Kampus. Jadi jelasji puang.

Puang : Ah, kalau begitu, keliru itu kurasa jalur penyelidikannya itu urusan ijazayya.

Tetta : Kammami puang.(#)

Posting Komentar untuk " "Kubilang memangja asli tawwa puang""



"/>