🔊 media online postkotamakassarnews.com, media sipakatau, media sipakainga', "pada idi pada elo, sipatuo sipatokkong           🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online postkotamakassarnews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online postkotamakassarnews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan media postkotamakassarnews.com, menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

"Kenapakah Anaknya Orang Dipersoalkan Tetta"


PARONDA :

Puang : Untung datangki tetta, ada hal mau kubicara-bicarakan.

Tetta : Apa sedeng puang, seriuski ini kurasa.

Puang : Bukanji anu serius tetta, cuma soal kata-katanya dua orang pejabat penting di Makassar yang bikin geleng kepalaku.

Tetta : Anu serius itu puang, karena na bikin geleng-geleng kepalata. Apakah na bilang puang 

Puang : Sebelumnya, Walikota Makassar bilang bagi masyarakat yang masih miskin, sebaiknya janganmi bikin anak banyak-banyak.

Tetta : Terus siapa lagi satunya puang.

Puang : Ah, Sekda Sulsel juga bilang begitu, na bilang, orang yang hidup miskin tapi banyak anaknya, bisa-bisa hanya mewariskan kemiskinan.

Tetta : Awwe, bisanya itu dua pejabat teras bilang begitu puang.

Puang : Itumi herangku saya tetta, karena tidak pantas kurasa kalau pejabat bilang begitu.

Tetta : Astaga, bisanya itu ada ucapan begitu. Ka samaji menghina orang miskin ini kurasa-rasa saya puang.

Puang : Kurasa tidakji iya na menghina itu tetta, cuma na bikin sakit hatinya orang miskinka kamase.

Tetta : Ba cocoki puang

Puang : Itumi saya maksudku, jangan bahas2 yang begitua tetta, ka kalau banyak anaknya orang, dia tonji yang uruski. 

Tetta : Baru lagi, orang yang lahir itu kan nabawa sendiriji rezekinya. 

Puang : Nah Itumi intinya tetta, kenapakah dipusingin anaknya orang, na tidak nasusasijako anu.

Tetta : Ba tawwa, cocoki puang. Tapi barangkali karena yang bicarayya ini pejabat, jadi haruski na sampaikan, sebagai bagian dari  progranna pemerintayya untuk menekan pertumbuhan penduduk.

Puang : Tapi banyakji itu kata-kata yang bisa dipake tetta, tidak kasar-kasar begitu.

Tetta : Khilafki kapang tawwa puang.

Puang : Kalau begitu perlu itu minta maaf, sekalian bagi-bagi sembako. He...he....he...

Posting Komentar untuk ""Kenapakah Anaknya Orang Dipersoalkan Tetta""



"/>